Jumat, 24 Oktober 2014

Senja Di atas Kereta Majapahit

Sayup2 ku dengar suara roda kereta bersahut-sahutan. Menghantarkanku tuk sampai ke ibu kota, di mana bnyak orng menaruh jutaan impian di sana. Perlahan aq meninggalkan kota tercintaku Tulungagung, di mna stiap hari aku membangun mimpi2 indahku tuk jadi nyata. Hidup menurtku adlah upaya menggoreskan tinta sejarah tuk menjadi buku cerita yg indah penuh nilai sastra cinta sang pujangga. Detik demi detik, jam berganti, hari terus berputar bak jarum ...jam yg tak pernah berhenti. Pun diri ini, ku coba torehkan lukisan kehidupan yang penuh makna dg mencoba membuka dan mengisi lembar demi lembar buku ceritaku. Ku rangkai dg sgla upaya agar terwujud impian nan jauh di atas sana. Namun memang manusia bukanlah supermen, bahkn jg malaikat yg sempurna tak ternoda. Kadang tinta yg ku goreskan tak ku sadari berwarna merah, wl sbnrnya ku ingin sll bs menulis dg tinta hitam kelam yg mewujud dlm jelas dan indahnya tulisan buku kehdpnku. Terkadang aq tak kuasa menghapus kesalahan tulisku dg "stip atau tipex" laku n ucapanku. Tak terasa sdh bnyk lembaran bukuku tlah memerah, namun ku yakin wl lembaran itu tdk bs ku hapus, namun yg Maha 'afuwwun ghafur lbh luas dan kuasa tuk skdr menghapus atau membuang lembaran itu. Perjalanan hidup ni blm berahir kawan (kata sang hati)..melangkahlah dg pnh semangat, kluarga kclmu adalah harta terindahmu yg akan sll menemanimu, menyayangimu, mensupportmu dg tak kenal lelah. Maka jangan lelah kau goreskan tinta kesuksesan dlm stiap lmbaran buku khdpnmu...ayo..gapai indahnya mentari di pagi hari, indahnya rembulan wktu purnama, indahnya bintang yg berjajar tak lelah menerangi dunia...sukses ada di dpn sana, sukses tlah menantimu...senja di atas kereta majapahit tlah menjadi saksi indah awal kesuksesanmu...smg majapahit menjadi isyarat kesuksesanku sbgmn kesuksesan majapahit mengepakkan sayapnya dg pnh gemilang dg panglima besar gajahmada...smg berkah...

In The New World

Sdh 4 hari ini aq menjalani rutinitas di ibu kota. Sebuah pengalaman hidup yang tak pernah sedikitpun aq bayangkan sebelumnya. Setiap pagi kaki ini melangkah menyusuri gang kecil tuk menuju sebuah tempat yang memang baru, tempat di mana aq menimba ilmu yang baru krna sblmnya tdk pernah mendalaminya. Derap langkah kaki ini tak sendirian -bak pasukan paskibraka- yang bersamaan sang mentari mulai menyapa mayapada, di sekitarnya mengayuh juga kaki-kaki yang penuh... dengan optimisme menuju pada cita-cita masa depan. Diriku berjalan berada di samping gedung-gedung pencakar langit, bersamaan lalu lalang mobil yang silih berganti berjalan seakan tak pernah berhenti. Seakan berlomba dengan ribuan orang, diriku tak mau kalah tuk berhasil dalam menggapai secercah harapan yang menanti di depan sana. Ku jalani hari-hariku yang kian hari kian kurasakan nikmatnya belajar. Langkah kaki ini msh panjang ke depan sana. Namun sampai detik ini diriku merasa amat sangat-sangat beruntung mendapatkan kesempatan yang luar biasa, kesempatan yang tdk smua orang sepertiku bisa mengenyamnya. Aku yang anak desa, orangtua yang tidak berpendidikan tinggi, mhsswa yang bermodalkan usaha dan doa, ternyta bisa merasakan anugerah yang besar. Semoga, dunia baru; komunitas baru, kehidupan sosial yg baru, keilmuan yang baru (ku dalami), lifestyle baru, mindset baru, mampu membawaku pada pencerahan lembaran-lembaran kehidupan yang akan ku jalani selanjutnya...smg dimudahkan, disehatkan, difahamkan dan diberkahi oleh Tuhan yang Maha Qadim (bkn Yang Maha Hudust/baru)...IALF jakarta dg segenap staff, pengajar (baik dr dlm maupun luar negeri) menjadi saksi dan isnpirasi kehdpnku..I lave u all..smg Tuhan membalas jasa kalian dg yg lebih baik..

Tahun Baru; Moment Muhasabah & Hijrah

Tahun Baru; Moment Muhasabah & Hijrah
Tak terasa tahun telah berganti, bulan telah bergeser, hari terus berjalan, jarum jam terus berdentang, menit dan detik tak mau berhenti berputar. Kini telah kita masuki tahun baru hijriah 1436 H, kita tinggalkan 1435 H. Kita beralih tuk gapai masa depan dengan berpijak pada pengalaman pada tahun sebelumnya. Salah satu inti nilai tahun baru yang dapat dipetik adalah persiapan seseorang tuk menghadapi ahir hayatnya. Tahun baru adalah mome...nt yang tepat tuk instropeksi diri atau muhasabah, sebagaimana sebuah ungkapan, haasibuu anfusakum qobla antuhasabu ( hitung2lah dirimu sendiri sebelum engkau dihitung). Dalam beberapa kitab para salaf al-shalih memberikan tuntunan untuk menghitung amal perbuatannya tiap hari, dengan kata lain merekap amal perbuatannya dengan membuat semacam neraca amal baik dan buruk. Seberapa banyak atau apa saja amal baik yang dilakukan dan apa saja amal buruk yg sudah dikerjakan. Dengan rekap perhari akan diketahui rekap perminggu, dengan mendapati rekap perminggu akan dihitung rekap perbulan, dengan diperoleh rekap perbulan maka dijumpai rekap pertahun. Dan inilah yang akan dapat menuntun seseorang pada koreksi diri sehingga ia akan menuju dan selalu istiqomah pada ajaran Tuhannya. Jika pada tahun sebelumnya masih mudah melakukan hal yang dilarang Tuhan, maka tahun ke depannya harus mampu hijrah pada amal yang baik yang diridhaiNya. "Hidup BUKANlah bagaimana kita MEMULAInya dengan baik, namun sebaliknya bagaimana MENGAKHIRInya dengan sebaik2nya, mengakhirinya dengan rapor amal baik, dengan nilai ijasah kehidupan yg kumlaude, dengan gelar husnul khatimah". Semoga tahun2 ke depan akan selalu dalam kesejahteraan, kesehatan, kemudahan, kefahaman, kekuatan dhohir batin, dan keberkahan..aminnn...